Thursday, December 13, 2012

Review Jurnal 2.1 ANALISIS RENTABILITAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI JAWA TENGAH


Sukardi Ikhsan
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Badingatus Solikhah
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Gedung C6, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50229
Diterima: 20 Mei 2010. Disetujui: 19 Juni 2010. Dipublikasikan: September 2011
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh liquidity, solvability, cost efficiency dan size terhadap economic rentability baik secara parsial maupun simultan. Populasi dari penelitian ini adalah Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) yang terda! ar pada DINPERINDAGKOP and UMKM dari tahun 2008 sampai 2009. 97 KPRI dari 7 kota dipilih secara random sebagai sampel. Data dianalisis dengan menggunakan descriptive statistics dan multiple regression. Hasilnya memperlihatkan bahwa solvability, cost efficiency and size mempengaruhi economic rentability; liquidity tidak mempengaruhi economic rentability; dan liquidity yang simultan, solvability, cost efficiency and size mempengaruhi economic rentability.

Abstract
The purpose of this study is to investigate the influence of liquidity, solvability, cost efficiency and size to the economic rentabilityboth partially and simultaneously. The populations of this study were Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) listed at DINPERINDAGKOP and UMKM in their citiesfrom 2008 to 2009. 97 KPRIs from 7 cities are chosen randomly as samples. The data are analyzed by using descriptive statistics and multiple regression. The results show that solvability, cost efficiency and size influence the economic rentability; liquidity doesn’t influence economic rentability; and simultaneous liquidity, solvability, cost e! ciency and size influence the economic rentability.

Keywords: liquidity; solvability; cost e! ciency; size; economic rentability

Pendahuluan
Pada umumnya tujuan perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal. Dengan mem peroleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat terus berkembang serta memberikan pengembalian yang menguntungkan bagi para pemiliknya. Namun dalam kondisi persaingan yang terus meningkat pada masa sekarang ini, tujuan tersebut tidak mudah untuk dicapai.
Berlainan dengan perusahaan atau organisasi yang bertujuan semata-mata mencari laba, karakteristik penting lain dari koperasi terlihat dari fungsi dan peran yang diamanatkan oleh UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian yang di antaranya adalah: membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
Berangkat dari amanat tersebut, pengelola koperasi harus mampu mengoptimal harta yang dimiliki untuk kemakmuran anggotanya.Untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam upaya mewujudkan operasi perusahaan yang effisien dalam menghasilkan laba, tidak hanya dapat dilihat dari besar kecilnya jumlah laba yang diperoleh, tetapi dapat dilihat dari rentabilitasnya. Ke beradaan laba yang besar belum cukup mencerminkan tingkat keberhasilan suatu badan usaha tanpa disertai tingkat rentabilitas yang rendabel (modal yang digunakan untuk menghasilkan laba sangat effisien).
Salah satu contoh data yang terakhir menyebutkan bahwa sebagian besar kesempatan kerja ternyata dihasilkan oleh pengusaha kecil menengah dan koperasi.Sementara itu ditinjau dari segi jumlah, saat ini tercatat 12.426 unit koperasi aktif di Jawa Tengah pada tahun 2008. Sedangkan pada tahun 2009 jumlah tersebut meningkat signifikan menjadi 19.850 unit (www.depkop.go.id). Sebuah jumlah yang sangatlah fantastis.
Pada setiap koperasi tingkat rentabilitas tidak selamanya sesuai dengan harapan, kadang-kala mengalami peningkatan dan kadang mengalami penurunan. Tingkat rentabilitas ekonomi berdasarkan kenyataan yang ada pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (yang selanjutnya disingkat KPRI) di lingkungan Jawa Tengah juga berbeda-beda. Melihat kenyataan tersebut tidak semua KPRI tingkat rentabilitasnya sesuai dengan standart rentabilitas yang di ukur dengan tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku pada tahun tersebut.
Ada dua cara dalam penilaian rentabilitas yaitu rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri (Riyanto, 2008). Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam prosentase.Modal yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah modal yang bekerja di dalam perusahaan (operating capital). Demikian pula laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah laba yang berasal dari operasinya perusahaan yaitu laba usaha (net operating income). Sedangkan rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan (Riyanto, 2008).Rentabilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rentabilitas ekonomi, karena pada sebagian besar KPRI di Jawa Tengah menggunakan modal sendiri dan modal pinjaman untuk menjalankan usahanya.
Menurut Riyanto (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi rentabilitas adalah profit margin dan turn over of operating asset Sedangkan menurut Wasis (1993) faktor-faktor yang mempengaruhi rentabilitas ekonomi adalah volume penjualan, efisiensi penggunaan biaya, profit margin, dan struktur modal.Selain itu, menurut Hanafi & Halim (2007), likuiditas dan solvabilitas dapat mempengaruhi tingkat rentabilitas yang berkaitan dengan penggunaan modal kerja. Sedangkan menurut Brigham & Houston (2006) size badan usaha dapat mempengaruhi rentabilitas ekonomi.
Berpijak pada uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara likuiditas, solvabilitas, size, effisiensi pengendalian biaya dan size terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI di Jawa Tengah tahun 2008 – 2009 baik secara simultan dan parsial.

Metode
Populasi penelitian ini adalah seluruh KPRI yang masih aktif atau terda" ar di DINPER-
INDAGKOP dan UMKM setiap Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Tengah serta telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tutup buku tahun 2008-2009.
Tehnik pengambilan atau penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling berdasarkan kota/kabuten. Teknik ini merupakan tipe pemilihan sampel dengan cara mengambil sebagian secara acak dari seluruh KPRI di Jawa Tengah.
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel yaitulikuiditas, solvabilitas, effisiensi pengendalian biaya dan size. Likuiditas mampu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo. Dalam penelitian ini likuiditas diukur dengan current ratio dengan indikator aktiva lancar yang dinyatakan dalam rupiah, kewajiban lancar yang dinyatakan dalam rupiah(Riyanto, 2008).





H1: Likuiditas berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI di Jawa Tengah ta hun 2008-2009.
Solvabilitas mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban keuangan apabila perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan. Dalam penelitian ini solvabilitas diukur dengan debt to total assets yang indikatornya adalah:
a. Total Hutang yang dinyatakan dalam rupiah
b. Total Aktiva yang dinyatakan dalam rupiah


H2: Solvabilitas berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI di Jawa Tengah tahun 2008-2009 (Riyanto, 2008).
Untuk mengukur tingkat effisiensi dan kemampuan koperasi dalam melakukan kegiatan operasinya. Dalam penelitian ini e! siensi pengendalian biaya diukur dengan menggunakan rasio
BOPO yang indikatornya adalah:
a. Biaya Operasional yang dinyatakan dalam rupiah
b. Pendapatan Operasional yang dinyatakan dalam rupiah


H3 : E! siensi pengendalian biaya berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI di Jawa Tengah tahun 2008-2009 (Gitosudarmo, 2002).
Size menunjukkan ukuran mengenai besarnya suatu perusahaan sebagai suatu entitas ekonomi. Dalam penelitian ini, size dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki oleh koperasi yang bersangkutan. Total aktiva dipilih sebagai proksi size dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva lebih stabil dibandingkan dengan nilai penjualan. Selain itu, dalam neraca RAT pada pasiva terdapat modal sendiri dan jumlah hutang-hutang (jangka pendek dan jangka panjang) yang secara otomatis merupakan gambaran total aktiva karena total aktiva sama jumlahnya dengan total pasiva yang mencerminkan keadaan KPRI pada periode tertentu.
Size menurut UU No. 20 tahun 2008 tentang usaha Mikro, Kecil dan Menengah, kategori size jika dilihat dari total kekayaan digolongkan menjadi 4 yakni:

Tabel 1. Kriteria Ukuran Koperasi (Size)

Sumber: UU. No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah

H4: size berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI di Jawa Tengah tahun 2008-2009.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah rentabilitas ekonomi pada KPRI di Jawa Tengah.Rentabilitas ekonomi diproksi dengan ROA karena sebagian besar KPRI di Jawa Tengah menggunakan modal baik modal sendiri maupun modal pinjaman. Sehingga rentabilitas ekonomi dapat dirumuskan sebagai berikut:




H5: Likuiditas, solvabilitas, e! siensi pengendalian biaya dan size berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI di Jawa Tengah tahun 2008-2009 (Riyanto, 2008).

Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.



Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan Tahunan Koperasi yang telah melaksanakan RAT. Selanjutnya data dipilih secara acak berdasarkan kota/kabupaten di Jawa Tengah.
Setelah data berhasil dikumpulkan, langkah berikutnya adalah menganalisis data tersebut (Husein, 1996). Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran kondisi tingkat rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, effisiensi pengendalian biaya dan size pada KPRI di Jawa Tengah tahun 2008-2009.
Dalam analisis ini diguanakan alat analisis regresi linear berganda untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Data yang digunakan untuk melakukan regresi liner berganda yaitu data e! siensi masing-masing indikator dari variabel bebas yaitu likuiditas, solvabilitas, effisiensi penggendalian biaya dan ukuran/size perusahaan.

sumber rizka desti arini / 26211313




No comments:

Post a Comment