Saturday, February 1, 2014

Pemisahan BI dan OJK

Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral Republik Indonesia. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain

Dewasa ini, dunia perbankan semakin berkembang seiring dengan pesatnya perekonomin di Indonesia. Anda juga tidak asing lagi dengan istilah OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sebab itu, dengan semakin banyaknya bank yang muncul di Indonesia. Perwujudan bank dan bebas dari masalah mutlak diperlukan agar tidak mempengaruhi kestabilan ekonomi dan menjaga kepercayaan masayrakat terhadap dunia perbankan.

Disini Bank Indonesia sebagai satu-satunya lembaga yang memiliki tujuan menjaga kestabilan nilai rupiah. Menurut beberapa kalangan peran BI disini kurang maksimal, karena selain banyaknya tugas yang harus dilakukan, dan juga karena beberapa factor lainnya.


Pemisahan BI dan OJK

Pemisahan disini bukan berarti tidak ada lagi BI. Yang ada adalah pembagian tugas antara BI dengan OJK.
Misalnya saja tugas fungsi pengawasan perbankan. Tugas yang dulu dipegang oleh BI, dengan adanya OJK tugas tersebut akan dipindah tangankan.

Dengan adanya OJK ini, diharapkan bisa lebih independen daripada BI. Karena salah satu masalah yang membuat BI kurang profesional dalam mengurusi lembaga keuangan adalah adanya intevensi dari pihak luar, dan diharapkan kondisi tersebut tidak ditemukan lagi.


Pasti akan terjadi beda pendapat antara BI dan OJK karena adanya peraturan yang tumpang tindih antara keduanya. Tetapi semua itu bisa berjalan dengan baik dan optimal bila adanya koordinasi antara BI dan OJK.
Karena Ada sekitar 40% dari negara di dunia yang berhasil memisahkan fungsi pengawasan dari bank sentralnya. Namun, tidak sedikit pula yang gagal dalam pengaturan pemisahan itu, salah satu contohnya adalah Inggris.

sumber 1
sumber 2
sumber 3

No comments:

Post a Comment